Sejarah Uang

Asslmlkm ust, ana mau tanya, sejak jaman siapa adanya dinar dirham itu?

Uang logam mulia (emas) itu di kenal sejak zaman siapa?
Apakah ada informasi tentang uang kertas yang pernah berlaku di masa kejayaan islam?
Rasulullah dan kulafaur rasyidin ketika menjadi khalifah, kehidupannya (keluarga) di bantu baitul mall atau ada usaha sendiri?
syukran,
wassalam

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Sebenarnya, pertanyaan Bapak Satori diatas bisa disederhanakan dalam satu kalimat nominal ; sejarah penggunaan uang. Dan ini bukanlah tema ringan untuk dibahas disini. Ada banyak permasalahan yang dibahas dalam tema ini oleh orang-orang yang lebih berkompeten. Dari segi pengetahuan dan kompetensi ilmu, kami pribadi masih perlu banyak-banyak membaca lagi. Namun untuk sekedar menjawab pertanyaan diatas, kiranya jawaban singkat berikut ini sudah bisa dianggap cukup layak untuk memberikan sekilas gambaran tentang sejarah penggunaan uang. Terutama uang dalam kacamata syariah.

Sejarah penggunaan dinar dirham

Ketika Rasulullah lahir, masyarakat jahiliah sudah mengenal lama uang dinar dan dirham. Mereka mengenal dinar dan dirham itu karena perjalanan bisnis mereka ke berbagai negara tetangga di wilayah utara. Yaitu wilayah Syam yang pada saat itu berada dibawah kekuasaan Byzantium Romawi. Disamping perjalanan mereka juga ke wilayah selatan (Yaman). Sebagaimana diisyaratkan oleh Al Qur’an dalam surat Al Quraisy dalam kisah Rihlah Syitta Wasshoif.

Interaksi para pedagang inilah, yang membuat masyrakat arab jahiliah mengenal uang dinar dan uang dirham. Kepulangan mereka dari perjalanan niaga membawa uang dinar dan dirham. Uang dinar adalah uang bangsa Romawi. Saat itu yang dibawa pulang oleh orang-orang arab adalah dinar Heraclius. Sedangkan dari bangsa Persia, mereka mendapatkan uang dirham baghli. Pada tahap ini, uang yang beredar di arena bisnis masyarakat jahiliah, baru berbentuk tibr (butiran) dan belum dicetak sebagai mata uang.

Jadi kesimpulannya, uang dinar dan dirham sudah dikenal sebelum diutusnya Rasulullah SAW. Dinar terbuat dari emas, sedangkan dirham terbuat dari perak. Kedua mata uang ini memiliki banyak ragam. Pada saat diutusnya Rasulullah SAW, kedua mata uang ini tetap dipakai dalam jual beli yang terjadi diantara masyarakat muslim maupun antara oaring-orang kafir juga.

Al Qur’an yang turun di negeri arabpun, tidak menghapusnya. Bahkan kata dinar dan dirham secara jelas disebutkan oleh Al Qur’an. Kata dirham hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS. Yusuf (12) ayat 20: “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja…”. Dan kata dirham juga disebutkan dalam Al Qur’an. Sebagaimana dirham, kata dinar juga hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS. Ali ‘Imran (3) ayat 75: “Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya…”

Bukan hanya Al Qur’an, hadits-hadits mulia juga beberapa kali menyebut-nyebut kata dinar dan dirham. Begitu juga kata emas dan perak. Keduanya juga disebutkan dalam Al Qur’an dan juga Al Hadits.

Uang kertas

Adapun uang kertas, alat pembayaran ini sama sekali tidak dikenal di zaman Rasulullah SAW. Bahkan sampai pada kekhalifahan Abu Bakar tidak ada perubahan mata uang. Alat pembayaran yang digunakan masih sama seperti yang digunakan masyarakat jahiliah maupun masyarakat Islam di saat Rasulullah SAW masih hidup. Begitu juga yang terjadi pada masa Umar radhiyallahu ‘anhu. Hanya saja, sekitar empat tahun menjelang berakhirnya kekhalifahannya, tepatnya tahun 18 hijiriah beliau mulai memasukkan beberapa kata arab pada uang Persia dan romawi yang beredar. Sampai dengan kekhalifahan Utsman dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma, pembuatan uang masih sama kebijakan Umar. Bedanya, ada penambahan lafadz takbir “Allahu Akbar” yang dilakukan oleh Utsman. Itu saja.

Perjalanan sejarah uang memang cukup panjang, sampai berakhirnya kehkhalifahan Ali dan terus berlanjut hingga berakhirnya bani Umayyah memang terjadi beberapa perubahan. Namun sejauh ini belum dikenal istilah uang kertas. Dan sejak kapan uang kertas dalam Islam itu muncul?, para ahli sejarah berbeda pendapat dalam masalah ini. Sampai ada yang berpendapat bahwa Islam dahulu tidak pernah menggunakan uang kertas. 

Ustadz Ahmad Sarwat,Lc

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply