24 Jam Bersama Nabi

Oleh : Ustad Budi Ashari, LC

[dropcap]D[/dropcap]alam tausiah yang disampaikan Ustad Budi Ashari mengenai keseharian bersama Nabi Muhammad SAW, yang dimaksud disini adalah kita patut mengenal sifat Rasulullah SAW dan coba diterapkan dalam keseharian kita. Sehingga apa yang kita lakukan tidak membosankan. Dalam kajian itu, disebutkan bahwa hendaklah kita meteladani dan mencontoh orang yang sudah meninggal bukan orang yang masih hidup. Karena kalau kita menteladani orang yang masih hidup tidak menutup kemungkinan orang tersebut masih melakukan kesalahan dan berbuat dosa, beda ketika kita menteladani orang yang sudah meninggal, dan Nabi Muhammad sudah meninggal, oleh karena itu kita wajib mentauladaninya karena memang dia manusia tanpa cela.

Apakah kita benar-benar mengenal Nabi Muhammad SAW, yaitu mengenal secara lahir dan batin, jasmani, maknawi dan rohaninya? Atau kita hanya mengenal secara lahirnya saja, tidak lebih dari itu?

Sebenarnya kalau manusia mengenal peribadi Nabi Muhammad SAW secara lahir dan batin, jasmani, rohaniahnya, pasti manusia jatuh hati kepadanya. Kita akan cinta, menyebut selalu namanya, melalui selawat dan ingatan terhadapnya. Kita akan terasa terhutang budi kepadanya, karena kedatangannya dan jasanya kepada dunia.

24 Jam Bersama Nabi

Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW seorang manusia yang istimewa, luar biasa yang tiada taranya. Dia adalah manusia yang paling mulia di sisi Allah Taala. Mari kita bercerita tentangnya secara ringkas agar kita mengenal Nabi kita sendiri, siapa dia yang sebenarnya?

Dia hamba Allah yang paling bertaqwa dan paling takut dengannya. Al Quran kitab yang diturunkan kepadanya paling lengkap. Merupakan mukjizatnya yang kekal dan paling agung. Tiada siapa yang dapat menirunya. Dia memiliki ilmu dunia dan Akhirat, sekalipun dia tidak menulis dan membaca. Nabi kita mempunyai akhlak yang paling mulia yang tiada taranya. Bahkan lebih mulia daripada para malaikat. Terutama kasih sayangnya kepada manusia begitu nyata sekali. Tawadhuknya atau merendah diri, pakaian peribadinya. Karena itulah dia sanggup duduk, makan, minum, tidur, baring dengan fakir miskin, menziarahi orang sakit dan mengiringi jenazah. Tiada seorang pun yang melihat mukanya melainkan jatuh cinta kepadanya. Bahkan macam orang mabuk tidak akan melupakannya. Sangat kasih dan simpati dengan fakir miskin, anak-anak yatim dan janda-janda. Pemurahnya laksana angin kencang yang sangat lajunya. Orang yang bergaul dengannya macam-macam dapat dirasa.

Adakalanya laksana ibu dan ayah, adakalanya macam kawan yang membela dan setia, adakalanya dirasakan guru, adakalanya bagaikan pemimpin, dan adakalanya juga bagaikan ketua tentara. Setiap orang yang semajlis dengannya merasakan dapat layanannya yang memuaskan darinya.

Ibadahnya banyak sekali, terutama solat hingga bengkak-bengkak kakinya kerana begitu lama berdiri di hadapan sang pencipta. Tidak pernah mendoakan musuh-musuhnya dengan kejahatan. Sangat suka meminta maaf dan memberi maaf kepada sesiapa saja. Dia membalas kejahatan orang dengan kebaikan, satu perbuatan yang luar biasa. Tidak pernah menghina, mencaci dan merendah-rendahkan orang lain. Sangat pemalu dan merendah diri. Sangat menerima keuzuran orang. Sangat tahan menerima ujian yang berbagai-bagai keadaan dan bermacam-macam bentuknya.

Hatinya begitu jaga, matanya saja yang tidur tapi hatinya tidak tidur. Kerana itulah dia tidur tidak membatalkan wudhuknya. Di dalam hidupnya 74 kali berlaku peperangan 27 kali dia ikut sama atau ikut serta, tapi pelik, dia tidak pernah membunuh musuh-musuhnya walaupun seorang. Karena menegakkan kebenaran, pernah dilemparkan dengan najis, dilempar dengan batu hingga berdarah, dibuang daerah selama tiga tahun, dikepung hendak dibunuh, berhijrah meninggalkan tanah air dan mendapat berbagai-bagai kesusahan dan penderitaan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya mulai sekarang kita mencoba untuk selalu dekat dengannya dalam kehidupan kita, ini untuk memberikan hidup lebih terarah dan membuat kita tidak melakukan hal-hal negatif karena apa yang kita lakukan bukan hal yang membosankan.

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply