Siswa Juara MTT Tanam Mangrove di Sabuk Pantai Semarang

SEMARANG–  Abrasi menjadi momok menakutkan bagi warga yang hidup dikawasan pesisir. Guna mengatasi abrasi di kawasan teluk Semarang dan limpasan air pasang atau “rob” di Kabupaten Demak  dibangunlah sabuk pantai menggunakan buis beton, pemecah ombak dan penanaman bakau sepanjang 15 kilometer yang membentang dari muara Sungai Kanal Banjir Timur di Kota Semarang hingga muara Sungai Wulan di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak.

Sebagai wujud kepedulian akan lingkungan, siswa juara Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Regional Jateng & DIY bareng dengan Rumah Zakat (RZ) menggelar outing class berupa penanaman mangrove di Sabuk Pantai Semarang, Minggu, (11/09).

Sekitar Pukul 08.00 bus yang membawa rombongan siswa juara berangkat menuju lokasi. Rombongan transit terlebih dahulu di rumah Sururi, tokoh masyarakat di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mangkang Kota Semarang. Siwa juara berjalan kaki menuju perahu yang akan membawa ke tempat penanaman. Satu per satu siswa juara masuk kedalam perahu. Terjadi kehebohan saat perahu mulai berjalan menuju lokasi, karena ini merupakan momen pertama kali siswa juara naik perahu. Sebanyak 5 perahu secara bersama-sama berangkat menuju sabuk pantai.

20160904_091408Siswa juara bersiap menaiki perahu yang akan mengantarkan ke lokasi penanaman mangrove di Sabuk Pantai Semarang.

Mesin motor perahu yang beberapa kali mati tersangkut sampah yang hanyut tak menyurutkan niat rombongan untuk menanan mangrove. “Ditempat aliran sungai ini memang banyak sampah yang hanyut terutama plastik,” Ujar Sururi.

Tak lama setelah menyusuri sungai yang terhubung dengan laut, perahu sampai di tujuan. Anak-anak begitu senang, beberapa diantaranya asik bermain air. Sesampainya di lokasi siswa juara berkumpul untuk mendengarkan penjelasan tentang mangrove dari Sururi. “Mangrove merupakan tanaman bakau yang memiliki banyak manfaat seperti mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, sekaligus tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, juga berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir.”

20160904_100335Siswa juara mendengarkan penjelasan tentang pohon mangrove dari Sururi.

Sedikitnya 300 bibit mangrove ditanam dalam kegiatan ini. Selepas penanaman, siswa juara mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar lokasi penanaman.

20160904_100745Siswa juara menanam 300 Siswa juara MTT menanam bibit pohon mangrove di Sabuk Pantai Semarang, Minggu, (11/09).

”Di sini terdapat tanaman mangrove dari usia 5 tahun sampai 20 tahun. Mangrove yang berusia 20 tahun ini merupakan mangrove yang pertama kali  ditanam,” tutur Sururi. Suara burung yang bersahut-sahutan, ular dan tikus yang sesekali nampak melintas di sekitar bakau serta akar-akar pohon bakau yang besar dan kuat menjadi pemandangan yang memanjakan mata setiap insan yang melihatnya.

Outing Class kali ini diakhiri dengan penyerahan beasiswa. Semoga kegiatan ini memberi banyak manfaat, ilmu dan pengalaman yang bisa dipetik hikmahnya oleh siswa juara. (Wahyu/Fitri)

20160904_103927

Siswa juara mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar lokasi penanaman mangrove.

Leave a Reply