Renungan Hidup Untuk Meraih Amalan Tertinggi

Oleh : Ustad Wisnu Wardhani

Apa yang sudah kita perbuat dalam hidup ini, kebaikankah atau sebaliknya. Manusia memang tidak ada yang sempurna, dan mungkin tidak pernah menjadi sempurna. Namun alangkah baiknya di dalam kehidupan kita sehari-hari berbuat kebaikan, baik kepada teman, saudara ataupun orang terdekat.

Dalam tausiah yang dibawakan Ustad Wisnu Wardani, kali ini mengambil tema mengenai Renungan hidup untuk meraih amalan tertinggi.

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang akan diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18)

Ayat ini menyebutkan, Allah memerintahkan agar kita takut kepada-Nya dan memikirkan tentang apa yang akan dilakukan pada hari esok dan masa akan datang. Sehingga dia tidak akan membiarkan masanya berlalu begitu saja, apalagi mengisinya dengan perbuatan yang memaksiati Allah SWT.

Renungan Hidup Untuk Meraih Amalan Tertinggi

Mari kita coba lihat perjalanan hidup manusia. Coba kita bayangkan bahwa kehidupan ini berjalan bagaikan satu garis yang lurus, panjang, dan tidak terputus-putus. Ketahuilah, bahwa garis panjang dibagian pertama itu adalah masa ketika kita berada di alam roh dan ketika kita berada di dalam rahim ibu. Garis kedua yang sangat pendek itulah yang mewakili kehidupan kita di dunia, yang menunjukkan kehidupan kita di dunia ini pada hakikatnya sangat singkat.Garis ketiga yang tidak berpenghujung itu pula adalah masa setelah kita meninggalkan dunia ini, masa penentuan dimana kita akan ditempatkan di syurga mahupun neraka.

Bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia ini benar-benar singkat. Hal ini dikhabarkan oleh Allah SWT:

“Pada hari mereka melihat hari kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu petang atau pagi hari” (QS. An-Nazi’at: 46)

Selama ini kita meyakini bahwa umur kita masih panjang, karena kita merasa bahwa kita masih muda dan masih mempunyai waktu lama untuk bertaubat. Sedangkan Allah mengingatkan bahwa kehidupan di dunia itu bagaikan sepetang atau sepagi saja, tidak sampai satu hari pun!

Jadi pergunakan waktu yang singkat ini dengan hal yang bermanfaat, bekerja sesuai dengan kewajiban bahwa bekerja untuk mencari rejeki yang halal, bergaul dengan teman yang memberikan banyak manfaat dan hal yang positif yang mengantarkan kita pada kebaikan, dan berkeluarga sesuai dengan syariat agama, yang bisa membawa keluarga pada kedamaian di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam semoga bermanfaat.(red)

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply