KIAT-KIAT MENGHAFAL ALQUR’AN BAGI KARYAWAN

Pemateri         : Ustadz Khoirul Muttaqin, Lc. Al-Hafizh
Hari/tanggal   : Selasa, 12 Desember 2017
Tempat            : Masjid Tarqiyah Taqwa TSO HO

 

Allah SWT memerintahkan kita senantiasa menjaga hubungan dengan Al Qur’an.

Ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa di tanyakan sebelum kita menghafal Al Qur’an. Ditengah berbagai media penyimpanan dan perkembangan teknologi yang memudahkan orang untuk mengakses Al Quran dan berbagai konten turunannya hingga jaminan penjagaannya oleh Allah SWT secara langsung dari berbagai penyimpangan maka timbul pertanyaan masih perlukan kita menggiatkan untuk menghapal Al Quran?

Maka perlu kita sadari bahwa urgensi menghafal Al Quran adalah untuk menjaga hubungan kita dengan Al Qur’an dan tentu dengan Allah SWT. Buka hanya sekedar memindahkan tulisan ke dalam otak ataupun hati semata, dari text menjadi ingatan di luar kepala.

Pertanyaan-pertanyaan yang kerap kali berkecamuk ketika hendak menghafal Al Qur’an meliputi:

  1. Kenapa harus menghafal?

Pada dasarnya, ketika orang itu menghafal, yang paling ditakutkan adalah lupa. Resikonya orang menghafal itu adalah lupa. Karena kekhwatiran kita akan bahaya lupa inilah penitngnya menghafal. Jadi kita menghafal agar memiliki keterikatan kuat, dan saat kita takut hafalan kita hilang maka kita akan membacanya dan menghafalnya berulang-ulang.

  1. Apakah menghafal itu susah?

Seyogyanya, jawaban ini hanya milik Allah SWT.

“Walaqad yassarnal qur`ana lidzdzikri fahal min muddakir.”

Sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk diingat (dihafal). Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS al-Qamar, 54:17)

Allah megatakan, Al Qur’an itu mudah untuk dihafal. Kenapa terasa sulit? tak lain karena Allah belum memudahkan kita. Karena Allah lah yang memudahkan. Tidak ada kemudahan kalau Allah tidak memudahkan, dan tidak ada kesulitan kalau Allah tidak memberikan kesulitan. Insyallah niat kita untuk menghafal Qur’an dimudahkan Allah. Makanya, kita harus merayu Allah hingga Allah memudahkan kita untuk menghafal Al Qur’an.

  1. Motivasi apa agar istiqamah menghafal?

Tidak ada motivasi yang lebih kuat daripada motivasi kita untuk selalu dekat kepada Allah SWT.

Jadi target menghafal bukan berapa lama atau berapa tahun menghafal tapi tujuan utama menghafal agar kita semakin dekat kepada Allah.

Seorang ulama berkata:

Janganlah berkata apakah Allah mencintaiku?

Namun bertanyalah, apakah aku mencintai Al Qur’an?

Barangsiapa mencintai Al Qur’an pasti Allah mencintainya.

  1. Apakah menghafal itu talenta?

Menghafal bukan bakat, siapapun bisa mmebaca Al Qur’an bahkan non muslim sekalipun bisa menghafal 30 juz Al Qur’an.

  1. Apakah harus mondok?

Tidak harus mondok, dimanapun kita berada, kita bisa menghafal Al Qur’an. Apalagi karyawan punya banyak waktu khususnya saat menaiki kendaraan menuju kantor bisa digunakan sambil menghafal Qur’an.

 

Sedangkan mindset yang harus di bangun sebelum menghafal yakni:

  • Bahwa menghafal itu bukan sekedar memindahkan tulisan kedalam otak. Al Qur’an harus dihafal karena Qur’an jika dihafal akan bersenyawa dengan kita seperti menghilangkan kotoran-kotoran di dalam diri maupun hal-hal buruk lainnya. Ketika sesuatu disandarkan kepada Allah, niscaya akan laggeng selamanya. Perumpamaan muslim yang senang menghafal Qur’an itu seperti buah jeruk, aromanya wangi dan rasanya juga manis.
  • Bahwa Hafal Al Qur’an itu taufiq dari Allah. Banyak orang cerdas namun tidak berhasil menghafal Qur’an karena tidak mendapat pertolongan dari Allah. Maka, kalau orang berniat menghafal Qur’an yang harus senantiasa dilakukan adalah meminta kepada Allah.
  • Yang terpenting dalam menghafal itu adalah nilai tarbiyahnya. Saat orang telah sibuk dengan upayanya menghapal Al Qur’an maka ia akan merasa berada di alam yang lain, suatu kenikmatan yang tak dapat dilukiskan selain dirasakan langsung oleh para penghapal Al Qur’an. Pengalaman-pengalaman ruhani yang intens dan dalam menyebabkan seseorang kemudian dituntut untuk menjaga prilaku sehari-harinya agar hapalan Al Qur’an nya tidak luntur dan hilang.
  • Kemudahan dalam menghafal sangat bergantung kepada besarnya azzam dan kuatnya niat. Menghafal Al Qur’an itu harus nekad. Jadi bukan hanya sekedar ingin tapi harus nekad dan punya tekad yang kuat menghafal Qur’an.
  • Bahwa siapapun bisa menjadi hafidz. Siapapun dia bisa menjadi hafid asal mau mengahafal Qur’an. Tentunya dengan izin Allah.

 

Berikut ini Kunci Sukses Menghafal Al-Qur’an dimulai dari:

  1. Niat ikhlas. Karena dengan niat yang tulus ini insyallah Allah SWT akan memudahkan.
  2. Azam yang kuat. Memiliki tekad yang kuat untuk menghafal Qur’an.
  3. Bersungguh-sungguh. Allah memeberikan kemudahan bagi kita berbanding lurus dengan kesunguhan kita yang diperlihatkan kepada Allah bahwa kita bersungguh-sungguh.
  4. Memperhatikan waktu. Waktu menghafal menjadi waktu yang efektif salah satunya saat bangun tidur.
  5. Menyimakkan hafalan kepada guru.
  6. Membaca dengan penuh penghayatan. Hal ini bisa dibuat dengan membuat bacaan yang berkesan.
  7. Mendahulukan tahsin sebelum tahfidz. Sebaiknya tahsin atau talakki dulu bacaan yang akan dihafal supaya tidak terpola hafalan yang salah sehingga akan sulit untuk dibetulkan.
  8. Membaca hafalan dalam shalat. Baca di saaat shalat wajib dan shalat-shalat sunnah, karena bacaan dalam shalat lebih berkesan. Tanda bacaan orang itu lancar saat ditunjuk menjadi imam dan sedikit kesalahannya.
  9. Tidak pindah hafalan baru sebelum hafalan sebelumya lancar. Setiap kita menghafal, hafalan baru ataupun hafalan sebelumnya ikut digabungkan dan saat sampai jumlah tertentu di stop dulu hafalannya untuk mengulangi hafalan yang sebelumnya.

Khusus bagi karyawan, berikut kiat sukses menghafal bagi karyawan yaitu:

  • Pra Menghafal.
  1. Menetapkan target hafalan,
  2. Menggunakan satu mushhaf (mushhaf hafalan),
  3. Sebelum tidur mengulang-ulang target yang mau di hafal sampai setengah hafal,
  4. fahami makna ayat, sebab turunnya dll. (dilakukan sebelum tidur)
  5. Sebelum subuh atau bakda subuh mulailah menghafal target hafalan yang di baca semalam dengan perlahan-lahan,
  6. Selama perjalanan ke kantor, ulang-ulanglah hafalan anda seingat-ingatnya, jika tadi ada hafalan yang lupa atau tercecer bukalah mushhaf begitu anda sampai di kantor
  • Ketika Mulai Menghafal.
  1. Sebelum subuh atau bakda subuh mulailah menghafal target hafalan yang di baca semalam dengan perlahan-lahan. Selama perjalanan ke kantor, ulang-ulanglah hafalan anda seingat-ingatnya, jika tadi ada hafalan yang lupa atau tercecer bukalah mushhaf begitu anda sampai di kantor
  2. Anda bisa gunakan perangkat audio selama perjalanan menuju kantor yang bisa di ulang-ulang.
  3. Bacalah hafalan baru anda dalam shalat, terutama shalat sunnah, anggap saja anda sedang setoran hafalan kepada sang Khaliq yang menfirmankannya.
  4. Bila anda mampu shalat tahajjud maka itulah saat yang tepat bagi anda untuk memuroja’ah perolehan hafalan anda hari ini.
  • Pasca Menghafal.
  1. Berhentilah terlebih dahulu menambah hafalan anda bila anda berada dalam dua keadaan; libur pekanan atau selesai setengah juz untuk memutqinkan capaian hafalan.
  2. Setiap kali hafalan anda mencapai setengah juz, setorkan kepada pembimbing sampai anda di nyatakan boleh melanjutkan ke hafalan berikutnya.
  3. Cari partner yang bisa di ajak saling simak dan setor.
  4. Jangan pernah lelah untuk mengulang-ulang dan memurojaah hafalan karena di situlah inti dari kunci sukses bagi teraihnya hafalan yang mutqin.
  5. Terus berdoa agar Allah memudahkan anda untuk menjadi penjaga kitab suci-Nya.

Dan yang terkahir kita mulai mempraktekannya. Semoga kita semua dikumpulkan di jannah nanti bersama keluarga berkaat syafaat Al Qur’an dan Rasulullah  (Redaksi)

 

 

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply