Kajian Zhuhur Ramadhan MTT Kalimantan tentang Tazkiyatun Nafs

Balikpapan, (14/6) Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Regional Kalimantan kembali melaksanakan kajian zhuhur ramadhan di Musholla Al-Falah Plasa Telkom Jl. A. Yani no 41 Balikpapan. Kali ini Ustadz Abdurrahman Al-At’sari, Lc. Didapuk untuk membawakan tausiyah tentang “Tazkiyatun Nafs.”

Dengan lugas Ustadz Abdurrahman menuturkan bahwasanya pengertian Tazkiyatun Nafs adalah memperbaiki jiwa dan membersihkannya dengan ilmu yang bermanfaat dan amal saleh serta melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah SAW pernah menjelaskan makna tazkiyatun nafs dan keutamaannya.

Rasulullah bersabda: “tiga perkara yang apabila seseorang melakukannya, dia akan merasakan manisnya iman:

(1). Seseorang beribadah kepada Allah SWT saja, tidak ada sesembahan yang Haq selain Dia.

(2). Seseorang mengeluarkan zakat malnya setiap tahun, tidak mengeluarkan yang jelek atau yang bagus. Namun, dibayarkan dari harta kalian yang baik dan halal, karena Allah SWT tidak meminta yang terbaik kepada kalian, juga tidak memerintah yang terjelek.

(3). Seseorang membersihkan jiwanya.” Ada yang bertanya, “Apakah yang dimaksud membersihkan jiwanya?” Rasulullah SAW menjawab, “Dia meyakini bahwa Allah SWT bersamanya (mengawasi dan mengetahui) di mana pun ia berada.”

(HR. ath-Thabarani dan al-Baihaqi, dinyatakan sahih oleh al-Albani. Lihat penjelasannya dalam ash-Shahihah pada pembahasan hadits no. 1046).

Asy-Syaikh al-Albani mengatakan bahwa asy-Syaikh Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli menerangkan, “Makna ‘Dia meyakini bahwa Allah SWT bersamanya (mengawasi dan mengetahui) dimana pun ia berada,’ yakni ilmu Allah SWT meliputi segala sesuatu dan Allah tetap berada diatas Arsy.”

Pentingnya Tazkiyatun Nufus di antara bukti yang menunjukkan pentingnya masalah ini, Allah SWT berulang kali bersumpah untuk menegaskan bahwa baiknya hamba tergantung pada pembersihan jiwanya. Allah SWT berfirman; “Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7—10).

Kasimpulannya:

  1. Tazkiyatun nufus adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam.
  2. Hal utama yang harus dibersihkan dari jiwa adalah kesyirikan.

Ibnu Taimiyah berkata, “Syirik adalah hal terbesar yang mengotori (menajisi) jiwa. Tazkiyatun nufus dan pembersihan jiwa yang paling agung adalah menyucikan dan membersihkannya dari syirik.” (Majmu Fatawa, juz 16)

  1. Tazkiyatun nufus yang dimaksud adalah melaksanakan ibadah hanya kepada Allah SWT.

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan berkata, “Tazkiyatun nufus yang pelakunya dipuji oleh Allah SWT dalam firman-Nya: ‘Telah beruntung orang yang membersihkan jiwanya dan membersihkannya dengan amal saleh dan meninggalkan amalan-amalan buruk. (asy-Syams: 9).

Inilah Tazkiyatun Nufus yang sesungguhnya, yakni menyibukkan jiwa dengan amalan-amalan saleh dan menjauhkannya dari amalan-amalan buruk.” Sebagaimana termaktub dalam I’anatul Mustafid.
Terakhir, Ustadz Abdurrahman mengatakan, “jalan untuk Tazkiyatun Nufus adalah memaksa jiwa untuk taat kepada Allah SWT mencegahnya dari maksiat dan syahwat-syahwat yang haram sebagaiman tersirat dalam kitab Muntaqa Fatawa no. 253. (Redaksi)

Mari salurkan donasi terbaik anda melalui #TCASH hubungi ‘*800*688#
atau melalui:

  1. BNI Syariah 0811813812 an. Majelis Ta’lim Telkomsel (Zakat)
  2. BNI Syariah 8118118139 an. UPZ Majelis Ta’lim Telkomsel (Infaq/Shadaqah)

Share rilis ini secara DIGITAL melalui :
Fan pages FB : Majelis Ta’lim Telkomsel
Twitter: @mttelkomsel
Instagram: mt_telkomsel
Website: www.mtt.or.id

 

 

 

 

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply