JAYAPURA— Kerusuhan hebat melanda Wamena, Papua pada 23 September 2019 lalu. Akibatnya 5 gedung perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko hancur terbakar. Sementara itu, 30 orang tewas, 70 orang luka-luka dan 7000 orang lainnya terusir dari rumahnya. Sekitar 5500 orang mengungsi ke beberapa lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik.
Lokasi pengungsian terletak di Markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Polres Jayawijaya, Markas Komando Rayon Militer 1702-03 Wamena, Betlehem, Gedung DPRD Jayawijaya, hingga Markas Yonif Wi Mane Sili. Sementara itu, sisanya telah bertolak ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI.
Saat kerusuhan meletus, mereka hanya membawa pakaian yang melekat di badannya saat berusaha menghindari dampak kerusuhan di Wamena. Saat ini, pengungsi Wamena sangat membutuhkan bantuan makanan dan pakaian, susu formula untuk balita, popok bayi, dan pembalut wanita.
Peduli kondisi korban terdampak kerusuhan Wamena, Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Regional Papua-Maluku (Puma), Rumah Zakat Papua, Bersama TNI Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih membangun posko bersama yang bertempat di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XVII/Cenderawasih di Jayapura.
Posko bersama ini bukan hanya untuk menerima bantuan untuk pengungsi Wamena yang bermukim di posko Rindam, tetapi juga sebagai posko penyalur bantuan untuk pengungsi yang masih berada di posko pengungsian Wamena.
Ketua MTT Puma Handis Ridho Triandy Situju mengatakan, “Tugas kita sekarang bukan hanya membantu saudara-saudara kita dalam jangka waktu pendek, tetapi juga mempertahankan keutuhan NKRI dengan cara bersama-sama mencari solusi untuk menstabilkan atau membangun kembali prekonomian, pendidikan, dan kesehatan serta sarana dan prasarana publik lainnya.”
Sinergi ini pun disambut baik Pabanda Komsos Sterdam XVII Mayor Infantri Yulius Wasanggai yang turut berada diposko pengungsian. “Saya sangat berterima kasih sekali bapak-bapak sudah mau bersinergis dengan kami. Berkat hal ini, kita bisa lebih mudah menjangkau dan membantu sadara-saudara pengungsi Wamena lainnya yang berada di posko pengungsian Sentani maupun di Wamena”. (Redaksi)
