MEDAN— Hujan lebat dan meluapnya sungai tengah mengakibatkan banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Sebanyak 72 rumah warga hanyut akibat banjir di Kecamatan Lingga Bayu dan Batang Natal, Rabu, (7/11/2018).
Perekonomian wargapun terhenti. Sejumlah fasilitas umum banyak mengalami kerusakan. Kecamatan Natal mengalami kerusakan yang paling parah. Sebanyak 6 desa di kecamatan ini terdampak banjir dengan kategori “Red Zone”. Salah satunya Desa Patiluban Hilir. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Desa Patiluban Hilir yang berada di dataran paling rendah diapit Sungai Batang Gadis dan Sungai Patiluban serta berbatasan langsung dengan laut. Tak pelak, desa ini pun mengalai bencana banjir paling lama dibanding desa lainnya.
Sebagai wujud kepedulian, Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Rregional Sumbagut bergerak cepat menyalurkan bantuan berupa Pakaian Layak Pakai (PLP) dan 50 paket perlengkapan sekolah terdiri dari tas, buku, dan alat tulis lainnya sekaligus mengadakan aksi seiaga sehat di Desa Patiluban Hilir, Kecamatan Natal, Mandailing Natal, Jum’at, (23/11/2018).
Sebanyak 156 warga mendapatkan layanan kesehatan terdiri dari pemeriksaan metaboli, asam urat, kolesterol, tensi dan gula darah. Selain itu, sebanyak 60 anak anak usia 1 hingga 12 tahun mendapatkan Paket Makanan Tambahan (PMT) berupa buah-buahan, susu, dan biskuit. Kehadiran MTT pun disambut baik Kepala Desa dan warga Patiluban Hilir, Abdul Wulu (38).
“Terima kasih banyak atas kepedulian MTT kepada kami. Karena desa kami letaknya paling ujung jadi sangat minim menerima perhatian apalagi bantuan. Semoga semua kebaikan MTT dibalas Allah Subhanahu Wata’ala dengan syurga,” ucap Muhammad Husni (37), Warga Patiluban Hilir. (Redaksi)
