SUMEDANG— Bencana longsor melanda Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu, (09/01/2021). Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan longsor Sumedang telah menemukan seluruh korban meninggal dunia pada 18 Januari 2021. Merujuk data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 18 Januari pukul 20.26 WIB, total korban meninggal yang ditemukan mencapai 40 jiwa. Data ini sesuai dengan laporan warga yang kehilangan keluarga dan kerabatnya akibat kejadian longsor tersebut.
Guna membantu proses evakuasi penyintas bencana longsor Sumedang, Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Jawa Baratmenyalurkan bantuan untuk operasional Yayasan Reksa Bumi dalam Operasi SAR gabungan. Bantuan operasional SAR gabungan digunakan untuk membeli perlengkapan APD seperti sarung tangan latex panjang, vitamin, masker N95, maupun makanan dan minuman tim SAR Gabungan selama proses evakuasi korban berlangsung selama 10 hari. Operasi SAR Gabungan ini melibatkan BASARNAS, BNPB, TNI, POLISI, PLN, SATPOL PP, dan Relawan Potensi SAR yang terdiri dari beberapa organisasi kemanusiaan sebanyak 230 personil relawan terlatih salah satunya dari Yayasan Reksa Bumi.
Operasi SAR gabungan dilaksanakan sejak 09 Januari 2021, tepat dihari pertama terjadi lonsgor Pukul 16.00 WIB. longsoran tanah menimbun 14 rumah sedalam 2-4 meter. Operasi SAR Gabungan ditutup tepat 10 hari pasca bencana. 25 orang selamat dari longsor tersebut, 3 diantaranya diselamatkan tim SAR Gabungan saat hari pertama kejadian. Sementara itu, 150 orang megungsi di posko pengungsian yang disediakan pemerintah.
Regional Support MTT Jabar, Soleh mengatakan, “MTT Jabar terus berikhiar untuk membantu sesama. Kali ini, MTT bersinergi dengan Yayasan Riksa Bumi menyalurkan bantuan untuk operasional SAR Gabungan seperti APD untuk digunakan relawan potensi SAR serta operasional makanan dan minuman untuk tim SAR gabungan selama 10 hari evakuasi penyintas longsor Sumedang. Semoga bantuan ini bermanfaat.” [Soleh/Redaksi]
