Allahummarhamni bilquran (Sayangi Kami dengan Al Quran)

Kisah kisah sunnah dalam kajian ini akan menjelaskan bagaimana seharusnya berinteraksi dengan Al Quran. Berikut beberapa kisahnya :

Mendengarkan bacaan Al Quran dari orang lain

Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: rasulullah berkata padaku: “(Wahai Ibnu Mas’ud) bacakanlah Al Qur’an padaku”. maka aku menjawab, “bagaimana aku membacakannya untukmu, sedangkan Al Qur’an itu diturunkan padamu ya Rasulullah?”. Beliau bersabda, “Aku ingin mendengarkannya dari orang lain”. Maka aku bacakan di hadapan Nabi surat An Nisa. Hingga sampailah aku pada ayat yang ke 41 dari surat An Nisa dan Rasulullah saw berkata, “Cukuplah (wahai Ibnu Mas’ud)”. Lalu, saat aku menoleh ke arah Beliau, kulihat airmatanya berlinang. (Muttafaq Alaih)

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah :

  1. Hukumnya sunnah mendengarkan bacaan Al Quran dari orang lain.
  2. Penamaan surat-surat dalam Al Quran sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Dibuktikan dari hadist diatas, dimana Ibnu Mas’ud menyebutkan nama surat An Nisa untuk diperdengarkan kepada Rasulullah SAW.

Dianjurkan menangis ketika membaca Al Qur’an

Dari nabi SAW: bacalah Al Qur’an dan menangislah, jika engkau tak menangis maka berusahalah (berpura-pura) menangis (Al Hadits)
Sumber; Kitab Tibyan (adab-adab terhadap Al Qur’an) Imam Nawawy

Dari ibnu Abbas ra berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua mata yang tak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena takut pada Allah dan mata yang terjaga (berjuang) di jalan Allah” (HR Turmudzi)

Dari Abu Umamah Suda bin Ajlan Al Bahily ra, dari Nabi SAW bersabda, “Tidak ada yang paling Allah sukai selain dua tetesan dan dua bekas. Adapun dua tetesan tersebut adalah tetesan airmata karena takut pada Allah SWT dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang di jalan Allah. Adapun dua bekas yang paling disukai; bekas (luka atau lainnya) karena berjuang di jalan Allah dan bekas (yang tersisa) lantaran melaksanakan kewajiban yang Allah perintahkan” (HR Turmudzi)

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah :

  1. Anjuran untuk menangis jika sedang membaca Al Quran (menghayati isi kandungan-nya).
  2. Kering-nya air mata tanda orang yang memiliki rohani yang kering.

Pada kitab Tibyan terdapar beberapa adab-adab dalam membaca Al Quran agar dapat mendatangkan kekhusukan, yaitu:

  1. Membaca Al Quran di masjid lebih utama daripada membacanya di rumah. Hal ini dikarenakan membaca Al Quran di masjid akan lebih mendatangkan kekhusukan daripada di rumah.
  2. Membaca Al Quran di malam hari lebih baik/utama daripada membacanya di siang hari. Yaitu di sepertiga malam terakhir dan di awal pagi hari (shubuh)
  3. Berwudhu sebelum membaca Al Qur’an
  4. Ber-siwa’ ketika membaca Al Qur’an
  5. Mengulang-ulang bacaan Al Qur’an

Bacaan Al Quran akan memberikan syafaat di hari kiamat kelak

Dari Nawaas bin Sam’an ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Akan dibawa (dihadapan tuhan) pada hari kiamat nanti, Al Qur’an beserta orang yang mengamalkannya di dunia (membaca, memahami, tadabbur, dipraktekkan). Berada dibarisan paling depan adalah surat Al Baqarah dan Ali Imran, keduanya akan (mulai) memberi syafaat bagi ahlinya” (HR Muslim)

Anjuran membaguskan/melagukan bacaan Al Qur’an

Dari Abu Lubabah bin Abdul Mundzir ra, Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, siapa yang tidak melagukan Al Qur’an, maka bukan golonganku (HR Abu Daud, dengan sanad yang jayyid)

Dari Al Barro bin Azib ra berkata, Aku mendengar Nabi SAW pernah membaca dalam shalat Isya’ surat At Tiin. Belum pernah aku mendengar orang yang suaranya sangat indah melebihi suara Beliau. (muttafaq Alaih)

[spoiler effect=”slide” show=”Materi Kajian” hide=”Tutup”]
[/spoiler]

Sumber: http://kajiankantor.com

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Related posts

Leave a Reply