Jelang subuh merambati
Memasuki halamanmu terbayang Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah mendera-dera
Di depan Ka’bah pertama kali kulantunkan do’a untukmu berjuta harap mengalir
Tatkala dahi bersujud di permadani masjid-Mu
Terasa gigilan yang amat sangat
Sebab menahan rasa haru dan syukur
Subhanalloh…
Hanya Engkau ya Alloh, yang mengetahui setiap apa yang tersembunyi di balik hati ini
Yang tak mampu tertuang dengan sebatas kata
Setiap kali azan berkumandang di bumi penuh berkah
Setiap kali kaki berjalan memenuhi
Tiada lelah seakan rindu bertemu dengan-Mu
Menjadi aliran energi kehidupan tak bertepi
Subhanalloh…
Maha Suci Alloh yang menciptakan semua ini…
Menumbuhkan rindu berapi-api akan Tanah Suci
Rindu ingin selalu beribadah tiada henti
Rindu melantunkan do’a dan mengadu pada-mu.
Rindu pada harumnya Ka’bah yang mulia
Ingin bertawaf memuliakanmu
Rindu pada Safa dan Marwa yang mengajarkan makna beribu pengorbanan Siti Hajar dan Nabi Ismail
Rindu air Zam-Zam-Mu yang mampu mengusir dahaga bermilyar tamu-Mu yang datang ke rumah mulia-Mu
Ya Alloh… Duhai Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim, Al-Maalik, Al-Qudduus, As-Salaam…
Batinku bagai dimensi tak berbingkai
Saat diriku yg penuh hina, riya, & tercela ini bersujud di hadapan Ka’bah
Begitu dekat terasa dengan-Mu
Untaian do’a di Multazam, Tempat paling mustajab
Tempat semua doa akan terjawab
Teringat akan desa ku, mushola ku tmpt belajar iqro’ di masa kecil, mbak yu ku, keluarga besar & saudara2 ku, tetangga2 ku, kawan2 ku, sekolah an nur ku, masyarakat ku.
Terkenang juga pendahulu2 ku, sesepuh2 yg selama ini menjadi panutan kehidupan, guru2 ku, khusus nya bpk (alfatehah) yg smp hari terakhir nya selalu istiqomah saban jam 3 pagi membangunkan semua org dgn ngajinya, terkenang semua org yg krn tetesan keringat nya aku bs seperti ini.
Dengan hati bergetar, lisan yang berucap ‘Bismillahi Allahu Akbar, Bismillahi Allahu Akbar, Bismillahi Allahu Akbar.” “Dengan menyebut Nama Alloh, Alloh yang Maha Besar”
MenujuMu…Menyahut seruanMu.. Berakhir di pelukanMu…
Subhanalloh…
