MTT Berangkatkan Siswa Berprestasi ke Al-Azhar Mesir

Simbolis Penyerahan oleh Ibu NadrayeniPalembang. Terlahir dari keluarga sangat sederhana bukanlah halangan dalam menggapai cita-cita. Dimana ada kemaun, di situ pasti ada jalan, demikin istilah yang sangat kita kenal. Yaa, ini berlaku bagi Mahudi yang selalu gigih mencari ilmu. Anak bungsu dari 4 bersaudara ini tinggal di Jl. Talang Banten, Kel. 16 Ulu, Kec. Seberang Ulu I, Palembang. Ayahnya yang hanya seorang buruh harian berjuang menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. Bahkan sejak dini, orang tua Mahudi sudah mendidiknya untuk terus belajar membaca & mempelajari Al-Qur’an.

Tahun 2008, Mahudi belajar di Ponpes Tijaratul Lantabur. Ustad Sururi, Pengurus Pondok Pesantren Tijaratul Lantabur membina para santrinya untuk menghafal Al-Qur’an dan mengajar mengaji untuk anak-anak yang tinggal di sekitar ponpes. Tak hanya itu saja, Ustad Sururi juga mengajak anak-anak dari luar ponpes untuk ikut menghafal Al-Qur’an.

Saat Mahudi kelas IX SMP, ia mulai menghafal Al-Qur’an dan hafalannya langsung disetor ke pengurus pondok. Begitu terus ia lakukan secara rutin, hingga akhirnya Mahudi selesai menghafal Al-Qur’an bersamaan dengan kelulusannya dari SMA.

Mahudi juga sering mengikuti berbagai hafalan Al-Quran dan bebarapa kali juara. Prestasi yang di raih seperti ; terbaik I Hifdzil 30 Juz Putra, Juara I Lomba Hafalan Juz Amma, Juara III Cabang Tahfidzul Qur’an 5 Juz dan Tilawah Putra, Terbaik II Cabang Hifdzil Qur’an 10 Juz Tingkat Kabupaten MUBA, dan Juara II Tahfidz 10 Juz Pria Musabaqoh Tilawah Qur’an tingkat  Palembang.

Setamat SMA, Mahudi bercita-cita untuk melanjutkan ke perguruan tinggi Al-Azhar Mesir, sayangnya ia tidak lulus. Akhirnya ia putuskan untuk masuk Ma’had Saad Bin Abi Waqqash Palembang. Perjuangannya untuk ke Mesir terus dilakukan,  setelah 3 kali mencoba, akhirnya lulus tes masuk Universitas Al- Azhar As-Syarif di Kairo, Mesir.

Mahudi tetap bersyukur walau hanya bisa lulus jalur non beasiswa. Ia berusaha mendapatkan donatur yang mau membiayai keberangkatannya ke Mesir meskipun kuliahnya di Ma’had Saad Bin Abi Waqqash Palembang harus berhenti di semester 3 dengan nilai terakhir mumtaaz atau setara dengan nilai A. Hingga akhirnya, Mahudi memperoleh bantuan biaya keberangkatannya kuliah ke Mesir dari MTT. Bantuan langsung diberikan oleh Nadrayeni Bendahara MTT Sumbagsel. Bantuan di berikan di Gedung MDP Center Lantai 5, Palembang, Rabu, (03/08).

“Saya sangat berterimakasih kepada MTT yang telah memberikan bantuan biaya keberangkatan kuliah ke Mesir, tahun ini adalah kesempatan terakhir saya untuk bisa melanjutkan kuliah ke Al-Azhar As-Syarif di Mesir, karena ijazah SMA hanya berlaku 3 tahun untuk masuk universitas negeri. Saya akan memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga MTT semakin maju dan bapak/ibu karyawan Telkomsel dilimpahkan rezeky dari Allah. Amin Ya Rabb”, ungkap Mahudi. (Retno/Fitri)

 

Leave a Reply