Menyikapi Perbedaan Dalam Pandangan Islam

Oleh : Ust. DR. Saifuddi Amir

Kajian rutin kamis kali ini (04/04/2013) yang di selenggarakan oleh MTT kita mengangkat tema “Menyikapi Perbedaan Dalam Pandangan Islam. Ustadz yang mengisi tausyiah DR. Saifuddi Amir menyebutkan kalau menyikapi perbedaan memang mempunyai arti yang sangat luas,  apalagi menyikapi perbedaan pendapat di kalangan umat beragama itu sendiri baik mengenai hukumnya, tata cara di dalam melaksanakan ibadah dan yang lainnya.

Sering kali kita merasa bingung, bimbang dan bengong melihat begitu banyak perbedaan di kalangan ummat islam. Kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, dan juga kita tidak tahu mana yang harus kita pilih dan menjadi panutan dalam hidup. Sehingga terjadi perpecahan di kalangan ummat Islam itu sendiri. Antara satu dengan beberapa kelompok lainnya saling mementingkan kelompoknya sendiri tanpa melihat persamaan di dalam Islam itu sendiri. Mereka mengganggap bahwa kelompoknya lah yang benar dan kelompok yang lain salah.

Menyikapi Perbedaan Dalam Pandangan IslamSuasana kajian rutin yang di selenggarakan oleh MTT di Gd.Wisma Mulia lt.18 (4/4)

Ustadz Saiffuddi Amir mengambil contoh, batalkah wudhu sesorang saat thawaf menyentuh kulit yang bukan mahrimnya, seseorang  yang bersentuhan kulit ketika thawaf atau dalam keadaan berdesak-desakan di tempat manapun, maka tidak membatalkan thawafnya dan juga tidak membatalkan wudhunya menurut pendapat yang paling shahih dari beberapa pendapat para ulama.  Di mana ulama berselisih dalam beberapa pendapat, apakah menyentuh kulit wanita yang bukan mahrimnya membatalkan wudhu atau tidak ?

Pertama, membatalkan wudhu secara mutlak. Kedua, tidak membatalkan wudhu secara mutlak. Ketiga, membatalkan wudhu jika menyentuhnya dengan syahwat.

Jikalau kita lihat dari perbedaan-perbedaan diatas semuanya yang berbeda hanyalah cara berpikir manusia di dalam menghadapi sesuatu, ketauhidan ummat Islam terhadap penciptanya tidaklah berbeda.“sesungguhnya perbedaan itu adalah rahmat”.

Bagaimana jadinya, jikalau kita melihat semua manusia itu sama, semua pohon itu sama, semua tanaman itu sama, semua rumah itu sama, semua tempat itu sama, semua apa yang ada di dunia ini adalah sama? Maka jawabannya adalah membosankan. Sesungguhnya ALLAH SWT maha mengetahui apa-apa yang tidak kita ketahui. Kembali lagi kepada judul kita yaitu menyikapi perbedaan dalam pandangan Islam tidak dari keberagaman cara berpikir manusia dalam menghadapi sesuatu dan juga keberagaman perasaan manusia dalam merasakan sesuatu, tetapi semuanya itu hanyalah bertujuan untuk ketauhidan kepada ALLAH SWT.

Lain halnya kalau kita berpendapat bahwa semua agama itu adalah sama dan bertujuan baik untuk manusia dan juga alam. Semua itu tidaklah benar, semua agama itu tidak sama, walaupun semua tujuan daripada agama adalah untuk kebaikan manusia dan juga alam.

Wallahu a’lam bishawab. (red)

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply