Memaknai Tahun Baru Hijriyah dengan Beramal dan Berhijrah

img_20161006_120956

MAKASSAR– “Allah memerintahkan beramal untuk hari esok” ujar Ustadz Sudirman di hadapan para jamaah Mushollah Raudah Al Jannah, Gedung Baruga Telkomsel Lnt. 5, Pettarani, Makassar, Kamis, (13/10). Mengutip satu nasehat dari Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, “kalau orang itu memandang hari kiamat atau kematian hari esok, maka pada diri manusia akan muncul 3 hal: Pertama, muncul rasa takut kepada Allah; Kedua, semangat untuk beribadah; Ketiga, rasa cinta kepada Allah yang teramat besar.”

Ketika setiap orang tahu kapan Ia meninggal, kapan akan terjadi Kiamat, maka semua orang akan berlomba-lomba untuk beribada kepada Allah SWT. “Kalau setiap orang tahu kematiannya maka setiap orang akan mengeluarkan semua jurus amalannya”. Ujar Ustadz Sudirman. Beliau juga menambahkan, “yang lalu jangan disesali, tapi di evaluasi”.

Ustadz juga menyinggung perihal momentum tahun baru Hijriyah. “Bagaimana kita memaknai tahun baru dengan momentum berhijrah?. Ummat Islam memiliki 3 kewajiban yakni beriman, berhijrah, dan berjihad. Harapannya para jamaah berhijrah dari penggunaan kalender Masehi dengan Hijriyah. Agar kemudian kalender Hijriyah lebih ditonjolkan.”

Beliau prihatin dengan kondisi Ummat saat ini yang lebih memperhatikan kalender produk barat dari pada produk sendiri yakni kalender Hijriyah. Menurutnya banyak hari-hari bersejarah ummat islam yang semestinya diingat. “Sering Kaum muslimin tidak percaya pada dirinya sendiri. Seyogyanya, ummat islam harus bangga dengan kalendernya sendiri, harus bangga dengan sejarahnya sendiri,” Imbuhnya. Ia mencontohkan bahwa banyak Ummat Islam yang lebih hafal bulan Masehi dari pada bulan Hijriyah.

Momentum bulan Hijriyah ini diharapkan bisa menjadi permulaan bagi jamaah untuk mengutamakan penggunaan kalender Hijriyah ketimbang kalender Masehi.  Semoga jamaah dapat mengambil hikmah dari kajian ini dan mnegamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Kahar/Fitri)

 

Leave a Reply