Kupas Tuntas Pengobatan Alami dngan Terapi Lintah, Gurah dan Meridian Pressure

 

img_20161110_120417Kajian tentang “Kupas Tuntas Pengobatan Alami dengan Terapy Lintah, Gurah dan Meridian Presuare” oleh Ustad Amir Hidayatullah di Masjid Darul Ihsan, Telkomsel BSD Lt. 4, Tangerang, Kamis, (10/11).

 

TANGERANG— Dunia medis tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tak hanya pengobatan modern, pengobatan alamipun banyak diminati masyarakat saat ini. Untuk itu, Majelis Ta’lim Telkomsel (MTT) Regional Jabodetabek mengadakan kajian tentang “Kupas Tuntas Pengobatan Alami dengan Terapy Lintah, Gurah dan Meridian Presuare” oleh Ustad Amir Hidayatullah di Masjid Darul Ihsan, Telkomsel BSD Lt. 4, Tangerang, Kamis, (10/11).

Dalam pemaparannya, Ustad Amir mengutip perkataan Imam Syafi’I, “Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu agama dan ilmu pengobatan badan,” sebagaimana di tulis Syaik Salim Al-Hilal dalam kitab Attibun Nabawi. Akan tetapi ilmu pengobatan ini banyak ditinggalkan orang, maka tidak berlebihan jika Harmala berkata, “dua hal yang dilalaikan manusia yaitu bahasa arab dan ilmu pengobatan.”

Berikut ini 3 pengobatan alami berupa terapi lintah, gurah, dan meridian pressure. Pertama,  Terapi lintah sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu, bahkan dalam ilmu kedokteran Yunani dan Romawi, terapi lintah ini sudah diakui sebagai salah satu metode pengobatan. Pertengahan abad 1800-an lintah digunakan untuk menyedot darah pada titik lokal, dokter menggunakan lintah untuk membantu mengembalikan sirkulasi darah ke jaringan yang akan di cangkokan dan di sambungkan seperti  jari dan jari kaki. Ada 600 species lintah yang ada saat ini bahkan lebih banyak lagi yang belum diketahui jenisnya. Dari sekian banyak jenis lintah, hanya 15 species lintah yang dapat digunakan untuk terapi. Jadi tidak semua jenis lintah bisa digunakan untuk terapi lintah, dan lintah yang paling baik digunakan untuk terapi lintah adalah jenis lintah hirudo medicinalis, yang dikenal di Indonesia dengan nama lintah kerbau. Dinamakan lintah kerbau karena lintah ini hidup di rawa-rawa atau disungai.

Cara kerja terapi lintah ini dengan menempelkan lintah di bagian yang sakit atau di titik-titik akupuntur. Ketika lintah sudah mulai menghisap darah, lintah juga akan memasukan air liurnya kedalam tubuh kita. Air liur lintah ini yang mengandung enzim yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, salah satu enzim yang paling dikenal dari litah adalah enzim sebagai antikoagulan atau anti pembekuan darah yang mampu mengencerkan darah sehingga akan memperlancar peredaran darah dan gampang difiltrasi organ-organ tubuh seperti seperti jantung, hati dan ginjal.

Kedua, terapi gurah. Gurah adalah proses memasukan cairan ke dalam hidung dengan akar tumbuhan sirgunggu yang telah di ubah menjadi semacam obat cair. Selain digunakan untuk memperbagus suara, gurah juga digunakan untuk penyembuhan penyakit asma, batuk kering, dan batuk berdahak. Metode terapi gurah ini juga bisa di gunakan untuk mengobati alat reproduksi wanita.

Ketiga, terapi meridian pressure. Meridian pressure merupakan pemijatan angota tubuh pada titik-titik tertentu dimana jumlah titik pada metode meridian pressure lebih simple dibandingkan denga titik-titik akupuntur. Pasien cukup di pijat pada titik tertentu sesuai dengan keluhan pasien. Maka, efek dari pemijatan tersebut akan langsung terasa.

img_20161110_122755Ustad Amir mempraktekkan pengobatan meridian pressure.

Diakhir kajian, Tak sekedar pemaparan tentang pengobatan alami, Ustad Amirpun tak sungkan mempraktekan keahliannya menggunakan terapi meridian pressure kepada salah seorang jama’ah yang mengeluhkan sakit dibagian perutnya. Setelah di pijat di titik antara ibu jari dan telunjuk, pasien tersebut langsung merasakan effek mual. Metode ini yang paling disukai Ustad Amir karena pasien bisa langsung merasakan manfaat dari pengobatan ini. (Abdul/Fitri)

Leave a Reply