PEKANBARU— Disuianya yang tak lagi muda, Kakek Abdul Manaf (72) tetap semangat mengunjungi majelis ilmu untuk murojaah hafalan Al Qur’an di salah satu Pondok Tahfidz Qur’an (PTQ) yang terletak di ujung Kota Pekanbaru. Di PTQ yang dikelola LAZISMU bersama MTT Sumbagteng ini lah, Kakek Manaf dengan anak-anak muda lainnya menghabiskan waktu dengan murojaah hafalan Qur’an.
Setiap harinya, Kakek Manaf sapaan akrabnya mengendarai motor metik kesayangannya dari rumahnya yang terletak di kawasan Harapan Raya Pekanbaru menuju PTQ. Denga terbata-bata ia menyetorkan hafalannya meskipun hanya 3-4 ayat dalam sehari. Berkat kegigihannya, selama satu tahun ia telah berhasil menghafal 9 juz.
Dengan kondisi fisik yang mulai melemah dan kondisi mata yang sudah rabun dengan segala keterbatasan yang ia miliki tak menyurutkan semangatnya untuk hadir di PTQ. Tak jarang, ia harus menembus hujan gerimis sekalipun. Bahkan, saat terserang demam dan flu ringan, ia tetap menyetorkan hafalannya. Semangat yang dimiliki Kakek Manaf ini tak pelak telah memotivasi banyak orang untuk tetap semangat mempelajari Al-Qur’an.
Tak ada kata “tua” maupun “sulit” dalam menghafal Al Qur’an, hal ini dibuktikan oleh Kakek Manaf. Kegigihan, kesabaran, dan pengorbannya telah mengantarkannya menjadi salah seorang hafidz Qur’an diusia senjanya. (Redaksi)
