Dosa-Dosa Besar yang Diremehkan

Pemateri        : Ustadz Farid Nu’man
Waktu             : 20 Oktober 2015
Tempat           : Ballroom Telkomsel Lt.18 Gedung Wisma Mulia

 

Setiap manusia adalah makhluk yang lemah, mudah terjerumus kepada dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Namun, dari kelemahan tersebut, ada anjuran kepada manusia untuk bertaubat. “Setiap bani adam berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam sebuah kisah disebutkkan, ketika Ustman bertemu dengan soerang laki-laki dan mengatakan bahwa beliau melihat mata zina kepada laki-laki tersebut. Pada masa Ibnu Umar yang masih koridor sahabat Nabi, dosa besar itu ibarat seekor lalat yang menempel pada hidung, dimana tinggal mengibaskan tangan untuk mengusirnya. Itulah peremehan dosa besar yang sudah terjadi pada masa Ibnu Umar, apalagi pada masa sekarang.

Diantara dosa-dosa besar yang di mata manusia dianggap enteng, diantaranya adalah Syirik atau menyekutukan Allah dengan yang lain, baik syirik besar maupun syirik kecil. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, ketika orang tersebut mati dan masih dalam keadaan syirik besar. Tanda syirik besar ini adalah menjadikan selain Allah sebagai pembuat aturan. Barang siapa yang menghukumi dengan selain hukum Allah adalah kafir, contohnya adalah dalam pembagian warisan tidak sesuai dengan Syariat. Syirik kecil contohnya adalah merasa percaya diri atau semua yang terjadi adalah karena dirinya, merasa adanya kesialan, sumpah dengan selain Allah termasuk tidak boleh dengan nama Rasulullah. Syirik kecil ini jika diulang-ulang maka akan menjadi syirik besar.

Durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa besar. Jika syirik durhaka kepada Allah karena Allah pencipta kita, durhaka kepada orang tua karena orang tua yang membuat kita ada. Dari Ibnu Umar dikatakan bahwa membuat nangis orang tua adalah termasuk dosa besar. Bahkan saat dipanggil orang tua tidak langsung menyambut, maka durhaka kepada mereka. Ada sebuah kisah seorang anak yang dipanggil ibunya sudah 3 kali, namun karena sibuk beribadah, akhirnya menghiraukan panggilan tersebut. Akhirnya ibunya menyumpahi anak tersebut tidak akan meninggal sebelum melihat seorang wanita pelacur, dan akhirnya sumpah ibu tersebut diijabah oleh Allah. Inilah kekuatan seorang yang menjadi orang tua kita, maka penuhilah panggilannya dengan segera dan penuhilah permintaannya.

Dosa besar yang lain adalah memaki sesama muslim. Baik secara fisik atau pun bukan, janganlah memperolok-olok sesama muslim. Karena muslim yang kita olok-olok, belum tentu lebih baik dari pada kita, Allah lah yang Maha Mengetahui. Haruslah seorang muslim seperti satu tubuh, empati terhadap sesamanya, dan janganlah memanggil dengan nama yang tidak dia sukai termasuk jangan menanggil dengan nama binatang. Memaki seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah sebuah kekafiran. Fasik di sini adalah rusaklah agamanya.

Akhlak tercela yang termasuk dosa besar adalah terhadap tetangga. Diantaranya adalah dengan terganggunya tetangga tersebut, berburuk sangka terhadapnya, dan menyakitinya dengan ucapan kita. Auto debet pahala dengan seseorang yang menyakiti saudaranya dengan mulut dan tangannya, artinya adalah jika kita dicela maka pahala orang tersebut berpindah kepada kita. Alasan seseorang bisa masuk surga adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik.

Diantara akhlak tercela lainnya adalah berbohong, masuk di dalamnya adalah berjanji yang tidak ditepati meski tidak dengan kata ‘saya berjanji’ dan mengusir binatang dengan tangan seolah memegang makanan. Dosa besar selanjutnya adalah hutang yang tidak dibayarkan dan dapat mengahalanginya masuk ke Surga.

Rasulullah tidak mau menshalatkan orang yang mati dalam keadaan berhutang, dan mempersilahkan para sahabatnya untuk menshalatkan. Ada 3 kondisi Rasulullah tidak mau menshalatkan orang yang meninggal yaitu orang yang berhutang, mati bunuh diri dan orang munafik. Berbeda halnya dengan orang yang beritikad baik untuk membayar, misal dengan memcicilnya, maka Allah anggap hutangnya lunas di akhirat dan kewajiban ahli waris untuk tetap membayarkan kepada yang dihutangi.

 

Share resume kajian ini secara DIGITAL melalui:
Fan pages FB : Majelis Ta’lim Telkomsel
Twitter: @mttelkomsel
Instagram: mt_telkomsel
Website: www.mtt.or.id

 

 

About adminmtt

Majelis Telkomsel Taqwa adalah organisasi yang berasaskan Islam dan mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa, amanah, profesional, berakhlaq mulia serta mampu menyebarkan karakter tersebut baik di lingkungan Telkomsel maupun di lingkungan lainnya yang lebih luas

Leave a Reply